Intip Kekayaan Batu akik Buton Utara
Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi
Tenggara (Sultra) memiliki andalan batu akik yang menjadi brand
Kabupaten ini. Masyarakat biasa menyebutnya Batu akik Butur. Batu akik
ini, memiliki ciri khas tersendiri, selain motifnya yang unik tetapi
juga memiliki kandungan pirit (campuran mineral besi dan belerang) dan
emas. Inilah yang menjadikan batu ini unik dan dicari.
“Batu akik banyak ditemukan di sungai dan pegunungan.Banyak
mengandung pirit, bahkan ada kandungan emas,” ungkap Armin, Kadistamben
Butur.
Untuk jenis batu badar perak yang ditemukan di Ereke, banyak
mengandung pirit dan emas. Dari enam kecamatan di Butur, semuanya
memiliki keunikan batu akik. Di Ronta, Kecamatan Bonegunu,
diidentifikasi ada batu safir. “Dari hasil yang dikumpulkan masyarakat
selama ini, sudah banyak bentuk dan jenis batu dengan kadar kepadatan
6-8 skala most. Mendekati angka 10. Hampir sama kekuatan intan,” tambah
Armin.
Selain batu akik, spesifiksi lain yang ditemukan di Butur saat ini
adalah fosil kayu yang diperkirakan sudah berumur puluhan juta tahun.
Karena metamorfosis yang terjadi sudah sangat sempurna sehingga cahaya
bisa tembus.Fosil tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang
warga dari Kecamatan Kulisusu Utara. Namun yang bersangkutan tidak
mengetahui bahwa yang ditemukan adalah fosil yang sudah berumur puluhan
juta tahun.
Fosil tersebut terjebak di dalam batu gamping dan marmer. Dalam waktu
dekat ini pihak distamben akan membawa fosil itu ke Bandung untuk
diuji. “Kalau dilihat dari segi bentuk dan warnya, fosil itu merupakan
kayu ghito-ghito (jenis kayu eboni atau kayu hitam). Dan sampai saat ini
masih ada jenis kayu itu hanya saja sudah langka dan lokasinya jauh,”
terang Armin.(tgh)
No comments:
Post a Comment